Minggu, 12 Desember 2010

Internalisasi nilai pendidikan dari puisi

Al-Madzi As-Sayyarah[1]
(Madu yang indah)

Makhluk lemah dari ciptan pensiptanya (perancangnya)

Alangkah kecil kekuasaannya
Dan alangkah agung jiwanya

Berhentilah! Bertanyalah kepada lebah
Dengan akal mana dia berfikir ?

Dia menjawab dengan akhlak
Sebab dia substansinya bagaikan akal

Kekuatan akhlak memperkaya
Terhadap kekuatan logika

Allah akan mengangkat dengannya
Siapa yang dikehendaki samapai pun serangga
Bukankah dalam kerajaan lebah terdapat
Pelajaran atau I’tibar bagi suatu kaum

Suatu kerajaan yang dibangun
Keluarga serangga dengan pantas

Lebah pergi dengan riang
Dan dating denganpenuh beban

Kumpulan-kumpulan madu dari
Pepohonan yang kena sinar

Sumber-sumber madu dari
Bunga-bunga yang lebat dan indah

Dalam dadanya penuh beban
Untuk menuai kemulyaan

Di setiap ujung hidung terdapat
bahan madu yang menetes

dan setiap hidungnya penuh
dengan madu yang bercampur air

sehingga apabila dating dengannya (madu)
berputar-putar dinsela-sela tempat tinggalnya

maka adakah pernah kau lihat
lebah itu mengabaikan amanat
apa yang dikumpulkan dari tumbuhan
atau dipinjam dari bunga-bunga

haya diperuntukkan buat manusia
seteguk-demi seteguk





[1] Di terjemahkan dari karangan Ahmad Assyauqi dalam kitabnya “Asy-Syauqiyyat” jilid 1 juz 1, hlm. 113-116

Tidak ada komentar:

Posting Komentar